Sebagai pemeran utama dalam panggung
rumah tangga, karena perannya yang signifikan di dalamnya, maka istri
harus membekali diri dengan sifat-sifat sehingga dengannya dia bisa
mengemban tugas dan memainkan perannya sebaik mungkin, dengan itu maka
kondisi yang membahagiakan dan siatuasi yang menentramkan di dalam rumah
akan terwujud.
Rahasia Keluarga
Laki-laki yang pandai cenderung memilih
wanita yang pandai menyimpan rahasia keluarga, karena rahasia keluarga
bukan gosip artis yang menjadi santapan empuk media masa gombalan,
cukuplah anggota keluarga yang mengetahui, cukuplah istri saja yang
mengetahui lalu menyimpannya dalam-dalam seraya mencari cara
mengatasinya.
Laki-laki kurang suka terhadap wanita
yang teledor lagi bodoh, wanita ember yang mulutnya lebar, menampung apa
yang dimasukkan ke dalamnya dan bila sudah penuh maka akan meluber,
selalu berbicara tentang berita-berita manusia dan membeber rahasia
mereka dan menjadikannya sebagai bahan gosip, wanita seperti ini tak
dijamin suatu saat akan mengunggah aib suaminya ke ranah perbincangan
publik.
Allah telah menyatakan bahwa istri
adalah libas, pakaian, yang salah satu fungsinya adalah menutup apa yang
tak patut terbuka dari badan, maka istri yang baik pun selayaknya
demikian, menutup apa yang kurang patut untuk dibuka di depan orang
lain, itu baru namanya istri yang baik.
Allah menyatakan bahwa wanita yang
shahih adalah wanita yang menjaga diri, termasuk menjaga diri adalah
menjaga rahasia-rahasia dan hal-hal yang terjadi di antaranya dengan
suami.
Mengalir bersama Suami
Dengan mempunyai pemikiran yang
realistis sejak memulai hidup, tidak berharap terwujudnya keselarasan
dan kesepahaman antara dirinya dengan suaminya begitu keduanya disatukan
oleh pernikahan secara otomatis, akan tetapi yang ada di benaknya
adalah bahwa keselarasan emosi dan pemikiran memerlukan tahapan dan
mengharuskan usaha, yang diperlukan di sini bukan dia harus menjauhi
segala percobaan, atau menjauhkan dirinya dari apa yang mungkin
membuatnya salah, akan tetapi yang diperlukan adalah mencoba, berusaha
dan mengambil manfaat darinya serta tidak mengulang kesalahan itu
sendiri.
Dia memiliki keinginan yang kuat untuk
meraih kesepahaman, selalu berusaha mewujudkan keserasian dan
keselarasan bersama pendamping hidupnya sedikit demi sedikit dengan
tetap berpegang kepada sebab-sebab kesabaran, ketenangan dan ketekunan
dalam rangka menjauhi pemicu percekcokan dan meminimalkan sebab-sebab
perselisihan serta menciptakan iklim yang kondusif bagi berkembangnya
ruh saling menyintai dan menyayangi.
Mustahil terwujud keselarasan tanpa
adanya sikap mengalah dari suami atau istri dengan meninggalkan sebagian
bentuk tingkah laku dan kebiasaan lamanya.
Seimbang antara Hak Allah dengan Hak Suami
Sebagian wanita mengira bahwa banyak
beribadah kepada Allah Ta’ala walaupun harus mengorbankan suami atau
keluarganya bisa mendekatkannya kepada Allah, sebuah dugaan yang patut
bagi setiap wanita yang mengerti menjauhkan diri darinya, karena yang
memerintahkannya beribadah kepada Allah adalah Allah, Dia juga yang
memerintahkan istri menunaikan hak-hak suami.
Hak suami atas istri besar, karena
sebuah ibadah sunnah yang hendak dilakukan oleh istri dan menghalangi
hak suami, maka istri patut meraih restu suaminya dulu. Dari sini maka
tidak patut bagi istri dengan alasan menunaikan hak Allah melalaikan hak
suami. Istri yang baik adalah istri yang tahu kapan hak Allah dan kapan
hak suaminya. Wallahu a’lam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar